FISIP UNY Selenggarakan Uji Kompetensi Bidang Pramuwisata Bagi Dosen, Wujudkan Tenaga Pendidik Berkualitas dan Tersertifikasi

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan profesionalisme tenaga pendidik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar kegiatan Uji Kompetensi bagi dosen di bidang Pramuwisata pada Selasa (29/7/2025). Acara ini berlangsung sejak pukul 08.30 hingga 15.00 WIB bertempat di Ruang Ki Hajar Dewantara, diikuti oleh 56 dosen dari berbagai program studi di FISIP UNY.

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen FISIP UNY dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga kompeten secara profesional. Melalui sertifikasi ini, para dosen diharapkan mampu menghadirkan pembelajaran yang lebih aplikatif dan selaras dengan kebutuhan dunia industri, khususnya di sektor kepariwisataan.

Kegiatan uji kompetensi ini terselenggara berkat kerja sama FISIP UNY dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Jana Dharma Indonesia, lembaga yang telah diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai otoritas resmi dalam pelaksanaan sertifikasi profesi pariwisata di Indonesia. Para asesor yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan praktisi dan profesional bersertifikat yang memiliki pengalaman luas dalam bidang kepariwisataan, khususnya dalam skema Pramuwisata (Tour Guide).

Kerja sama ini menjadi bentuk sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan lembaga sertifikasi profesi, dalam mendukung program nasional dalam meningkatkan daya saing sumber daya tenaga pendidik melalui sertifikasi kompetensi berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Secara terpisah, Dekan FISIP UNY, Dr. Rhoma Dwi Aria Yuliantri menyampaikan bahwa kegiatan uji kompetensi ini merupakan langkah strategis untuk menyelaraskan kurikulum pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja. Menurutnya, peran dosen sebagai fasilitator pembelajaran yang kompeten sangat penting dalam membentuk mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga siap pakai di dunia professional terutama kepariwisataan.

“Kami percaya bahwa peningkatan kompetensi dosen secara langsung akan berdampak pada kualitas lulusan. Dengan mengikuti uji kompetensi ini, para dosen dapat memperkaya proses pembelajaran dengan pendekatan yang lebih kontekstual, berbasis industri, dan mengacu pada standar nasional,” ujar beliau.

Selain penguasaan materi kepariwisataan, para peserta diuji dalam aspek keterampilan teknis dan sikap profesional sebagai seorang pramuwisata. Uji kompetensi dilakukan melalui asesmen tertulis serta wawancara yang berorientasi pada pengukuran kompetensi nyata di lapangan.

Indonesia, sebagai salah satu destinasi pariwisata utama di dunia, terus membutuhkan tenaga profesional yang tersertifikasi untuk mendukung pertumbuhan sektor ini. Dalam konteks tersebut, FISIP UNY memandang bahwa peningkatan kapasitas dosen di bidang pariwisata merupakan investasi jangka panjang yang strategis.

Dengan mengikuti uji kompetensi ini, para dosen tidak hanya memperoleh pengakuan profesional, tetapi kedepan juga dapat mentransfer pengalaman dan kompetensinya kepada mahasiswa, sehingga tercipta ekosistem pembelajaran yang lebih relevan dan adaptif terhadap dinamika industri pariwisata global.

Kegiatan Uji Kompetensi Pramuwisata ini menjadi bagian dari program pengembangan sumber daya manusia FISIP UNY yang berkelanjutan dan berdampak. Kegiatan serupa akan terus digalakkan di berbagai bidang keahlian lainnya, sebagai upaya membangun budaya mutu dan sertifikasi dalam lingkungan akademik. (SP)