Diskusi Ilmiah FISIP UNY Bahas Critical Pedagogy & Literacy

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan Diskusi Ilmiah bertema Critical Pedagogy & Literacy pada Selasa (16/12/2025). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Ki Hajar Dewantara dan dimulai pukul 09.00 WIB.

Diskusi ilmiah tersebut menghadirkan Dr. Azhar Ibrahim Alwee dari National University of Singapore (NUS), seorang akademisi yang dikenal aktif mengkaji pedagogi kritis, literasi, dan pendidikan transformatif. Kegiatan ini diikuti oleh para dosen FISIP UNY, khususnya dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi, sebagai ruang penguatan tradisi akademik dan pertukaran gagasan keilmuan.

Acara diawali dengan pembukaan yang disampaikan oleh Amika Wardana, Ph.D., yang sekaligus bertindak sebagai moderator. Dalam pembukaannya, ia menyampaikan bahwa diskusi ini menjadi penting untuk merefleksikan kembali peran pendidikan dalam membangun kesadaran kritis.

“Pedagogi kritis dan literasi tidak hanya berbicara tentang metode pembelajaran, tetapi juga tentang bagaimana pendidikan mampu membentuk cara berpikir yang reflektif, kritis, dan berpihak pada keadilan sosial,” ujarnya.

Pada sesi pemaparan materi, Dr. Azhar Ibrahim Alwee menekankan bahwa pendidikan seharusnya tidak bersifat netral dan mekanis, melainkan menjadi ruang dialog yang mendorong pembebasan intelektual. “Literasi perlu dipahami sebagai praktik sosial yang memungkinkan individu membaca realitas, mengkritisi struktur kekuasaan, dan mengambil peran aktif dalam perubahan sosial,” jelasnya. Menurutnya, pendekatan pedagogi kritis sangat relevan untuk membangun pendidikan yang kontekstual dan responsif terhadap tantangan masyarakat kontemporer.

Diskusi berlangsung secara interaktif ditandai dengan antusiasme peserta dalam sesi tanya jawab. Para dosen menyampaikan berbagai pertanyaan, pandangan, serta refleksi kritis terkait penerapan pedagogi kritis dan literasi dalam proses pembelajaran, khususnya di bidang pendidikan sosiologi. Menanggapi hal tersebut, Dr. Azhar menambahkan, “Pendidikan yang bermakna adalah pendidikan yang mampu menghubungkan teori dengan realitas sosial yang dihadapi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.”

Kegiatan diskusi ilmiah ini ditutup dengan penandatanganan kerja sama dan sesi foto bersama sebagai bentuk dokumentasi sekaligus penguatan jejaring akademik antar civitas akademika.

Melalui kegiatan ini, FISIP UNY berharap dapat terus mengembangkan iklim akademik yang dialogis, kritis, dan berkelanjutan, serta mendorong lahirnya praktik pembelajaran yang lebih reflektif dan transformatif.