Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Model Collaborative Governance dalam Mengurangi Food Loss dan Food Waste di Daerah Istimewa Yogyakarta" khususnya pada Gerakan Selamatkan Pangan pada Jumat (19/9/2025) di Ruang Ki Hadjar Dewantara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta.  FGD tersebut diselenggarakan oleh Tim Peneliti Research Group (RG) bidang “Politik Kebijakan dan Pembangunan” yang terdiri dari dosen Departemen Administrasi Publik FISIP UNY. Tim peneliti RG bidang “Politik Kebijakan dan Pembangunan”, yaitu Yanuardi, S.IP., M.SI., Ph.D., Hardian Wahyu Widianto, S.Sos., MPA., Titis Dewi Anggalini, S.Pd., S.I.P., MPA., Erdhianto Arya Pratama, M.P.A., dan Maryam Fithriati, S.S., M.Si., MSW.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY (DPKP DIY), Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga DIY (TP PKK DIY), Kominfo DIY, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Yogyakarta (SPPG) Kota Yogyakarta, Berbagi Bites Jogja (BBJ), Yayasan Madania, serta mahasiswa UGM dan UNY. Wakil Dekan Bidang Riset, Kerja sama, Sistem Informasi dan Usaha, Dr. Awanis Akalili, M.A., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada pihak yang hadir dan terlibat serta mengharapkan hasil riset dapat memberikan kebermanfaatan yang berkelanjutan. Ketua Tim RG, Yanuardi, S.IP., M.SI., Ph.D., juga dalam sambutannya juga menyebutkan penelitian ini bertujuan memetakan aktor dan menganalisis proses kolaborasi antar aktor untuk menghasilkan rekomendasi yang tepat. Kepala Bidang Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Raden Bambang Dwi Witjaksono, S.P., M.E., juga menyebutkan dalam sambutannya banyak pihak yang sudah terlibat dalam Gerakan Selamatkan Pangan di DIY khusunya dari BBJ. Beliau mengharapkan ke depannya, ada kerjasama yang lebih erat khususnya dari akademik termasuk UNY.

Forum ini menjadi sarana untuk menghimpun pandangan beragam aktor sekaligus membangun strategi berkelanjutan dalam upaya mengurangi food loss dan food waste. Kegiatan ini juga sejalan dengan arah penelitian yang dilakukan, yaitu menelaah model collaborative governance yang diterapkan dalam inisiatif Gerakan Selamatkan Pangan di Daerah Istimewa Yogyakarta, serta memetakan aktor yang terlibat dan pola kerja sama antar pihak dalam rangka mewujudkan tata kelola kolaboratif yang berkelanjutan. FGD ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi persoalan food loss dan food waste, sekaligus menjadi fondasi tata kelola kolaboratif yang berkelanjutan. Melalui semangat kerja sama, seluruh pihak berkomitmen menjaga keberlanjutan gerakan serta mendorong terwujudnya sistem pangan yang tidak menimbulkan food waste dan food loss di Daerah Istimewa Yogyakarta. (Belva/Titis/Fitri)