You are here
Program Pertukaran Budaya (Cultural Exchange Program) 2025 antara Naresuan University International College (NUIC) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

Program Studi Pariwisata, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta, pada tanggal 12 hingga 19 Juli 2025, menyelenggarakan Program Pertukaran Budaya (Cultural Exchange Program) 2025 antara Naresuan University International College (NUIC) dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Phitsanulok, Thailand.
Kegiatan ini melibatkan tujuh orang mahasiswa (enam orang dari Program Studi Pariwisata FISIP dan satu orang dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FBSB). Ketujuh mahasiswa tersebut yaitu Nida Safira, Vanya Sri Selsya NA, Fathih Aryaditya, Roberta Nathania Sidi, Sesy Liamaldi, Muhammad Naufal Cartenz, dan Lopiya Suganda. Mereka berangkat bersama dua orang dosen dari FISIP UNY sebagai pendamping, yaitu Dr. Awanis Akalili, M.A., (Wakil Dekan Bidang Riset, Kerja Sama, Sistem Informasi, dan Usaha) dan Yosi S. Mutiarni, Ph.D., (dosen Program Studi Pariwisata).
Program pertukaran ini dirancang sebagai upaya untuk menjaga dan memperkuat kerja sama dua institusi melalui kolaborasi akademik, serta apresiasi kedua latar belakang budaya yang berbeda. Kegiatan Cultural Exchange 2025 ini diisi dengan berbagai kegiatan yang memadukan kegiatan akademik, memasak, kunjungan budaya dan lapangan, serta pengabdian masyarakat.
Pada hari pertama, peserta kegiatan diajak melakukan kunjungan ke situs heritage yaitu Ibukota Thailand pada masa lampau yaitu Sukhotai (Wat Mahathat, Wat Si Chum, Museum). Pada hari kedua, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Assoc. Prof. Dr. Sirimas Hengrasmee, Direktur NUIC, didampingi oleh Dr. Eugenia E. Boa (International Office NUIC). Kegiatan dilanjutkan dengan tur kampus dan kegiatan Thai Cultural and Language Sessions bagi para peserta kegiatan.
Pada hari ketiga, peserta diajak mengunjungi salah satu hotel heritage di Phitsanulok untuk mempelajari bisnis hotel di kota transit level regional seperti Phitsanulok. Hari berikutnya, peserta mengunjungi Desa Ban Pha Rang Mee, Noen Maprang District, Phitsanulok. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari pengelolaan desa wisata berbasis komunitas serta melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa memperkenalkan budaya Indonesia untuk masyarakat lokal di desa tersebut.
Dengan adanya kegiatan Pertukaran Budaya (Cultural Exchange) 2025 ini, diharapkan mampu memperkuat kerja sama antar institusi, serta peningkatan pengalaman belajar bagi mahasiswa dalam memahami budaya yang beragam dari seluruh dunia. Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya internasionalisasi pendidikan tinggi dan mendukung program Diktisaintek berdampak, melalui peningkatan kompetensi global, jejaring akademik internasional, serta penguatan kapasitas institusi dalam menghadapi tantangan global.
(Yosi S. Mutiarni) (Editor: SP)
Copyright © 2025,